Sebelum film ini tayang sempat beberapa kali saya melihat posternya di timeline berbagai sosial media yang saya punya. Saya kira ini film Jepang adaptasi anime dengan judul yang sama “Parasite” yang tayang 2015 dulu di Jepang. Eh ternyata film yang berbeda dengan cerita yang sangat berbeda juga hehe.
Film Parasite yang satu ini berasal dari Korea dan film ini juga berhasil menjuarai Piala Palem Emas alias Palme D’Or Festival Cannes 2019. Gak heran sih kenapa film ini bisa sampai ke Indonesia. Karena dari pengalamanku film-film selain Hollywood (Korea, Jepang, Thailand, India) yang berhasil sampai tayang di Indonesia merupakan film-film bagus dan sangat layak ditonton. Kalau tidak percaya coba ingat-ingat film ini : Hotel Mumbai (India), Friend Zone (Thailand), Battleship Island (Korea), The Taxi Driver (Korea). Pasti masih teringatkan cerita-cerita dari film tersebutkan. Dan tenang walau dari Korea ini bukan film drama percintaan kok.
Setelah menonton trailernya saya mengira filmnya bakal bercerita tentang kritik sosial mengenai keluarga miskin di Korea yang bertahan hidup kaum konglomerat di sana karena dibasmi secara perlahan dengan pengasapan atau hal lainnya. Karena di bagian akhir trailernya terdengar si Bapaknya pemeran utama ini ngomong sambil batuk-batuk karena asap. Eh ternyata bukan begitu juga ceritanya. Yuk kalian lihat trailernya dulu kalau tidak percaya hehe.
Ceritanya tak akan bisa kalian perkirakan hingga akhir film kok, Pertama-tama kalian akan dibuat sedih karena kehidupan keluarga Kim Ki-taek yang kurang beruntung dan harus mengerjakan kotak pizza untuk membiayai hidup keluarganya.
Kemudian setelah Ki-woo putranya Kim Ki-taek tadi mendapat tawaran dari temannya untuk menjadi guru les keluarga kaya raya, alur cerita yang tadinya sedih menjadi komedi. Kalian akan dibuat tertawa sampai pertengahan film karena lucunya Ki-woo dan keluarganya mengelabui keluarga kaya raya tadi, hingga akhirnya mereka sekeluarga bisa bekerja di keluarga tersebut tanpa ketahuan kalau mereka semua sekeluarga.
Eh tunggu film ini kan genrenya Thriler kenapa yang diceritain komedi ? Ternyata bagian Thrilernya diceritakan di Akhir film yang membuat anda bergeleng-geleng, kenapa jadi gini ceritanya woy ? Seakan tidak percaya film yang penuh komedi dan kritik sosial tadi berubah menjadi film thriler yang cukup menyeramkan.
Dan di Endingnya juga kalian akan dibuat bertanya-tanya film ini akan berakhir seperti apa. Dan dari keseluruhan film ini saya bertanya-tanya kenapa keluarga kaya raya hanya punya satu CCTV di ruahnya, itupun hanya di depan garasinya. Eh ternyata setelah saya googling sebentar karena kebanyakan orang Korea disana sangat menjaga privasinya dan merasa tidak perlu untuk memasang CCTV sampai didalam rumahnya juga. Ok akhirnya pertanyaanku waktu nonton film ini terjawab juga.
Kurang lebih seperti itu ceritanya, dan ini merupakan film yang rekomended yang harus kalian tonton. Untuk di Kota Malang sayangnya hanya ada di bioskop cinemaxx tepatnya di Malang Town Square adanya. Untuk kalian yang sudah nonton bisa share pendapat kalian dong tentang film ini di kolom komentar 🙂