Bramastana

Personal blog

Inspirasi

Check Point Kedua Dalam Hidup

Entah kemana kan ku bawa diriku pergi

Karena ku terjebak dalam sistem industri

Lahir, sekolah, bekerja, mati

Sistem hidupku berpatok pada materi

Bondan Prakoso Feat Fade2Black

Mungkin bagi kalian di masa SMP atau SMAnya sekitar tahun 2007-an, kalian ga akan asing dengan lirik lagu diatas. Mungkin ini salah satu lagu yang cukup ngetrent di warnet saat itu setelah lagu Dear God-nya Advenged tentunya.

Yaah, klo dipikir-pikir memang ada benarnya lirik tersebut. Tidak dipungkiri seakan urutan-urutan kehidupan kita sudah diset seperti sediakala dan kita hanya menjalaninya saja seperti orang kebanyakan. Apalagi diusia yang memasuki life quater crisis seperti saat ini. Makin seringlah kita bertanya akan kehidupan kedepan yang akan kita jalani.

Diusia 20-30 ini rutinitas yang kujalani seakan begitu-begitu saja, kadang kerja sampai stress dan dapet gaji buat ngilangin stress. Hahaha sistem industri.

Bila kalian menggunakan game buat ngilangin stress kalian, kurasa cara yang kalian pakai sama dengan ku, dan dari game ini juga terfikirkan olehku bahwa jika kehidupanku ini adalah sebuah bagian dari game simulasi, kemungkinan berada dilevel mana diriku saat ini ?

Lahir

Diawal kita bermain pastilah dimulai dengan awal kita hidup yaitu sebuah kelahiran. Kita lahir di dunia ini. Skill masih nol tanpa ada kemampuan apapun dalam diri kita. Tetapi kita masih punya karakter yang membantu kita yaitu orang tua.

Sekolah

Disini kita mulai mendapatkan berbagai kemampuan, beberapa teman, serta berbagai karakter masuk dalam kehidupan kita di tahap ini. Tentunya dengan berhasil melewati tahap ini kita baru bisa untuk melangkah ke tahap berikutnya yaitu bekerja.

Bekerja

Ketika mulai di level ini tentunya sudah cukup berat, dan dilevel ini pula peran 2 karakter orang tua mulai berkurang. Dilevel ini kita sudah harus bisa mandiri sepenuhnya terutama untuk urusan finansial. Dan saya harus meletakkan level ini di checkpoint pertama saya, karena saya akan repot jika harus turun lagi ke level sebelumnya yaitu sekolah.

Setelah bertahun-tahun bekerja tentunya kita mulai jenuh dan mulai hilang arah tentang apa sebenarnya yang ingin kita capai, dan untuk siapa ?

Disaat tahap ini mulailah berbagai kejenuhan mulai datang, dan disaat itu pula aku teringat jika dulu setelah lulus SMK ku ingin menikah jika umur 25 dan jika penghasilanku perbulannya sekitar xxxx segini. Dan benar juga disaat usiaku sudah memasuki 25 aku mulai memikirkan akan jodohku, dan penghasilan juga kurasa sudah melewati diatas target awalku setelah lulus smk dulu. Kurasa sudah waktunya, tetapi dengan siapa ?

Lama buatku berfikir akhirnya ku putuskan tuk pulang kembali ke malang, dan kerjaku kukerjaan didari rumah. Singkat cerita akhirnya kubertemu seorang perempuan yang menjadi istriku saat ini. Bukan waktu pertemuan yang lama kuhanya mengenalnya singkat kemudian kuputusakan mengenalkannya ke orang tuaku, orang tuaku ternyata setuju, lalu kita putuskan untuk menikah. Sesimple itu ternyata, dari yang sebelumnya umur 24 belum ada persiapan apapun dan diawal umur 24 kusudah bertunangan dengannya, di pertengahan 25 ku menikah. Okay, This one will be my second check point. Ku tak bisa kembali lagi ke level berikutnya, tetapi kudapat karakter baru yang bakal menemaniku untuk menyelesaikan level berikutnya.

Kuyakin level selanjutnya juga bukan hal yang mudah tetapi sebagai manusia kita cuman bisa berusaha dan berdoa. Dan tentunya kini ada hal baru yang membuatku memiliki tujuan hidup tak hanya untuk diriku sendiri, tapi juga untuk istri dan anak-anakku nanti.

Mati

Untunglah aku bersyukur belum sampai level ini, karena masih banyak hal yang harus aku wujudkan di dunia ini. Walaupun kadang masih bertanya-tanya, dalam keadaan apa aku mati, apa saja yang telah kulakukan sebelum aku mati, dan apa jasaku kepada dunia ini. Ku masih tetap berharap seperti halnya postingan pertama di blog ku ini. Kuingin diingat dalam hal yang baik dan ingin membuat jejak di alam semesta meskipun telah tiada.

Leave A Comment